VIGENK – VISI GENERASI KINI, Berkembang Maju Bersama Digital

HomeTEKNOLOGI

VIGENK – VISI GENERASI KINI, Berkembang Maju Bersama Digital

Jakarta, faktaonenews.com

Hasil liputan Wartawan Media Fakta yang mengikuti acara Elshinta pada tanggal (6/2) dalam rangka menyambut 23 tahun Elshinta News & Talk dengan tema “Prospek Ekonomi Digital untuk Milenial”,

Pada Senin (6/2) acara tersebut berlangsung di halaman Walking Drum Caffe Jalan Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yang di hadiri oleh kurang lebih 30 orang partisipan, mulai dari Mahasiswa dan Pebisnis Muda.

Saat ini ekonomi digital Indonesia tumbuh signifikan terutama di masa pandemi. Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau lebih dari Rp1000 triliun.

Untuk itu, kaum milenial atau mereka yang berusia produktif harus mampu meraih peluang agar bisa menjadi pelaku utama dalam ekonomi digital Indonesia yang terus tumbuh dan membesar.

Apalagi Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z.

Salah satu pembicara yang hadir, Nurfajri Budi Nugroho yang merupakan CEO Diginusantara menyatakan bila pada saat ini dunia ekonomi digital sudah sangat kompleks sekali. Dulu ekonomi digital hanya identik dengan internet. Kini, sudah ada artificial inteligent (AI), internet of things (IoT), block chain, big data analitycs, metaverse dan lain sebagainya.

“Bicara ekonomi digital bukan hanya teknologi, karena teknologi hanyalah enabler. Tetapi yang terpenting adalah aset intangible. Dalam hal ini, peningkatan kecerdasan dan literasi digital kaum milenial,” tutur Nurfajri

Masih di acara yang sama, Chieft Product Officer (CPO) MilenialFest Adnan Mubarak yang juga hadir sebagai salah satu narasumber menyatakan, bila perkembangan ekonomi digital yang dikembangkan milenila sangat bergantung dari infrastruktur.

Terutama jaringan untuk mengakses internet. Adnan membandingkan bila milenial dari daerah dengan infrastuktur digital yang baik seperti pulau Jawa lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas ketimbang Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua saat terjun ke industri digital.

Penekanan Adnan pada infrastuktur menjadi sangat relevan, karena ia melihat masih ada 23 juta penduduk Indonesia yang belum bisa mengakses internet.

Dan itulah yang menjadi challenge ke depan. “Pemerintah sudah melakukan banyak fasilitasi, dengan beragam program. Tetapi yang harus diperluas adalah segmennya. Karena kalau nanti bisa dikembangkan dan merata maka yang beruntung adalah enterpreuner,” ucap Adnan

Lebih lanjut Adnan berharap ke depan infrastruktur digital semakin bagus dan merata sehingga kelompok milenial juga semakin dimudahkan dalam berwirausaha di dunia ekonomi digital.

Disisi lain, Direktur Manajemen Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Syaifullah, SE., M.Ec., PhD sebagai narasumber dalam diskusi tersebut juga mengatakan untuk kaum milenial yang ingin terjun ke dunia digital harus fokus

“Silakan pilih dunia apa yang ingin digeluti, coding, big data analisis, main di konten, atau terjun ke digital creativity, yang sekarang ini lagi happening di media sosial. Di Youtube, Tiktok, Podcast, dan lain sebagainya,” ujar Syaifullah

Syafullah juga menambahkan bila saat ini banyak anak muda yang menjadi orang berada karena konten. Untuk itu, agar memiliki bekal di dunia digital creativity, ia menghimbau agar anak muda atau kaum milenial membekali dirinya dengan mulai belajar public speaking, story telling dan membangun networking.

Di dalam acara tersebut juga, para peserta nampak antusias dalam mengikuti acara Talk show tersebut.
Terlihat hal tersebut di tunjukkan oleh beberapa peserta, yang aktif memberikan pertanyaan kepada ke 3 Narasumber. Salah satu peserta yang bertanya adalah Azrul.

“Azrul bertanya bagaimana mendapatkan informasi mengenai perkembangan digital dan prospek investasi di bidang usaha milenial” Tandasnya.

Penulis : Najwa Hervinia
Editor : Natalie Pasyah

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: