Tangerang, Faktaonenews.com
Puluhan anggota LSM dan wartawan menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Komando Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, Kamis (3/07/2025). Aksi ini dipicu oleh dugaan wanprestasi kinerja petugas yang dinilai tidak responsif terhadap laporan masyarakat, khususnya terkait dugaan pelanggaran perizinan sebuah tower dan pembangunan di hususya di kota tangerang, belakangan berdiri mencurigakan.
Demo berlangsung panas namun tertib. Para peserta aksi membawa spanduk dan menyuarakan enam tuntutan utama, yang secara garis besar mendesak Satpol PP untuk kembali ke jalur tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pelayan dan penegak aturan perda yang berlaku, untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan kelompok atau individu tertentu.
“Kami minta Satpol PP jangan tebang pilih. Kalau warga kecil, pedagang kaki lima, cepat ditindak, Tapi pembangunan atau yang ‘kenal’ dan sudah 86, bisa-bisanya diam seribu bahasa. Ini jelas mencederai rasa keadilan,” teriak salah satu orator aksi dari atas mobil komando.
Ironisnya, saat diminta keterangan oleh awak media terkait aksi ini, tidak satu pun pejabat Satpol PP tidak bersedia memberikan tanggapan. Atau jawaban, Seorang petugas yang berada di lokasi hanya berkata singkat, “Kepala Satpol PP lagi di luar, Bang. Sudah, biarin aja, itu hak mereka (demo).”
Pernyataan tersebut justru menyulut kekecewaan lebih dalam dari para pendemo. Mereka menilai sikap bungkam itu mencerminkan kurangnya itikad baik Satpol PP dalam merespons kritik yang konstruktif.
Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah laporan dari masyarakat, LSM, dan wartawan terkait berdirinya tower dan pembanguna tampak perizinan, yang diduga bermasalah tidak mendapat respons dari pihak Satpol PP Kota Tangerang. Padahal, keberadaan bangunan tersebut disinyalir melanggar aturan perizinan dan membahayakan lingkungan sekitar.
“Kalau memang bersih dan profesional, kenapa diam? Ini bukan sekadar soal tower, ini soal komitmen aparat menegakkan aturan perda yang berlaku di kota tangerang secara adil,” tegas salah satu jurnalis yang turut dalam aksi.
Aksi ini dipastikan bukan yang terakhir. Para pengunjuk rasa berjanji akan terus mengawal kasus ini dan membuka data-data tambahan jika Satpol PP Kota Tangerang tetap membungkam aspirasi masyarakat.
Budi