Jakarta, faktaonenews.com
Dua pemuda asal Kalideres, Jakarta Barat, menjadi sorotan setelah nekat membuat dan mengelola situs judi online. Keduanya memiliki latar pendidikan sederhana, yakni lulusan SMA dan SMK. Meski begitu, mereka mampu mengembangkan situs tersebut dengan kemampuan coding yang dipelajari secara otodidak.
Dengan keterampilan yang digali sendiri, keduanya merancang sistem situs, mulai dari tampilan hingga transaksi di dalamnya. Situs judi online itu kemudian dijalankan secara aktif dan menjadi sumber penghasilan mereka. Meski berhasil mengoperasikan secara teknis, langkah ini jelas menyalahi aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
Polisi menyebut kasus ini menjadi perhatian karena maraknya praktik judi dare yang meresahkan masyarakat. Situs yang dikelola dua pemuda itu tidak hanya menjaring pemain lokal, tetapi juga membuka peluang transaksi luas yang berpotensi merugikan banyak pihak.
Pihak yang berwenang menyatakan bahwa perjudian, baik secara konvensional maupun berani, dilarang keras di Indonesia. Oleh karena itu, setiap pihak yang terlibat dalam pembuatan, pengelolaan, hingga penyediaan layanan judi online bisa dijerat dengan pasal pidana.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kemampuan teknologi seharusnya diarahkan pada hal positif. Belajar coding bisa membuka banyak peluang kerja yang sah dan bermanfaat, bukan justru disalahgunakan untuk aktivitas ilegal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Penulis: Indri, Regita, Faqih
