Jakarta, faktaonenews.com
Upaya perdamaian antara Thailand dan Kamboja memasuki babak baru. Malaysia resmi menjadi tuan rumah mediasi yang dijadwalkan dimulai Selasa (29/7) di Putrajaya, menyusul kesepakatan kedua negara untuk menyelesaikan konflik perbatasan secara diplomatis.
Kedatangan delegasi tinggi dari Bangkok dan Phnom Penh disambut dengan pengamanan ketat. Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, akan memimpin jalannya pertemuan. Ia memastikan bahwa proses mediasi berlangsung netral dan tertutup, tanpa intervensi pihak luar.
Sementara itu, situasi di lapangan belum sepenuhnya kondusif. Kontak senjata masih terjadi di beberapa titik perbatasan, meski kedua pihak sebelumnya menyatakan setuju atas usulan gencatan senjata dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Lebih dari 200.000 warga telah mengungsi sejak pecahnya bentrokan empat hari lalu.
Organisasi kemanusiaan mulai menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak, di tengah keterbatasan logistik dan akses. Di sisi lain, Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, menyatakan dukungan terhadap mediasi Malaysia dan menyampaikan kesiapan membantu jika di perlukan.
Hasil awal dari pembicaraan dijadwalkan akan diumumkan Rabu sore, dengan harapan kesepakatan gencatan senjata permanen bisa segera dicapai.
Penulis : Regita, Indri, faqih
