Jakarta, faktaonenews.com
Pencabutan kartu pers seorang jurnalis CNN Indonesia yang bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan memicu perbincangan hangat. Langkah tersebut dinilai berpotensi mengganggu kebebasan pers, karena jurnalis yang bersangkutan tengah menjalankan tugas liputan ketika aksesnya tiba-tiba dihentikan.
Pihak CNN Indonesia menyampaikan keberatan atas keputusan itu. Mereka menegaskan bahwa wartawannya bekerja sesuai kaidah jurnalistik, sehingga pencabutan kartu liputan dianggap tidak semestinya dilakukan. Isu ini pun langsung mendapat perhatian luas dari publik, yang menilai kebebasan media seharusnya tetap dijaga.
Sementara itu, perwakilan Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden menyebut bahwa tindakan pencabutan dilakukan karena adanya pelanggaran aturan yang berlaku. Menurut mereka, jurnalis tersebut dianggap tidak mengikuti prosedur resmi saat melaksanakan peliputan di kawasan Istana.
Meski penjelasan sudah diberikan, perdebatan masih terus bergulir. Sejumlah pihak menilai, apa pun alasannya, pencabutan kartu pers berisiko menimbulkan kesan bahwa pemerintah menekan media. Polemik ini sekaligus membuka kembali diskusi soal pentingnya menjaga keseimbangan antara aturan protokoler dan kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi.
Penulis: Anastacia dan Delvia
