Keluarga Besar Yayasan Al.Ahyariah (YPI)Bersama Remaja Mushola Darussalam merayakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Isra Mi’raj di halaman Mushola Darussalam, RT 04, RW 02, Desa Belimbing Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Dengan mengusung tema ” Kekuatan spiritual dan kesadaran intelektual Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw datangkan berkah keimanan” di hadiri kepala Desa Belimbing, para ustadz serta majelis talim Se-desa Belimbing, tokoh masyarakat, tokoh agama serta masyarakat sekitar.
Pada kesempatan ini, Ustadz Sayuti selaku ketua panitia sekaligus ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Belimbing mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang sudah banyak membantu dalam kegiatan Isra mi’raj nabi Muhammad Saw.
“Kami selaku panitia mengucapkan ribuan terimakasih, sehingga kegiatan isro mi’raj pada malam ini dapat terlaksana,” kata ustadz Sayuti. Sabtu (17/02/2024) malam.
Lebih lanjut, Ustadz Sayuti mengatakan, Dalam kegiatan momentum apa pun, menurutnya pasti masih ada kekurangan. Baik dari segi sambutan, hidangan serta lokasi yang kurang memadai.
“Dalam hal ini, panitia mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan, baik dari sambutan, jamuan, tempat dan hal lainnya. Kami panitia mengucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya,” ucapnya.
Kepala Desa (Kades) Belimbing H. Maskota, Hjs dalam sambutannya menyampaikan, pada tahun 2023 dirinya menganggarkan anggaran insentif kepada 54 guru ngaji. Kemudian, pada tahun 2024 bertambah menjadi 65 guru ngaji.
“Target saya itu, bukan 65 guru ngaji. Tapi hampir 80 guru ngaji yang diberikan insentif setiap bulannya oleh pemerintah desa Belimbing,” ungkapnya.
Kemudian, H. Maskota menjelaskan, pemberian insentif guru ngaji merupakan salah satu bentuk bagaimana pemerintah desa dalam melaksanakan tugasnya, untuk perhatian kepada para guru ngaji yang ada di desa Belimbing.
“Untuk 1 orang guru ngaji, saya anggarkan satu bulannya sebesar 100 ribu, tapi ngambilnya setiap tahun. Jadi totalnya sebesar 1,2 juta. Itu bagian bentuk perhatian dari kepala desa Belimbing,” imbuhnya.
Sementara itu, Penceramah dari Banten, KH Alwi Al-Jufri dalam ceramahnya mengatakan, orang yang sudah meninggal yang pertama di hisab serta diperhitungkan oleh Allah terhadap manusia adalah shalat nya.
“Kalau baik shalatnya, baik amalannya. Buruk shalatnya, buruk juga amalannya, maka resikonya akan di tanggung sendiri,” tegasnya.
Ia menjelaskan, di alam kubur nantinya manusia akan dihadapkan dengan dua malaikat Munkar dan malaikat Nakir. Keduanya memiliki tugas untuk bertanya pada orang yang telah meninggal dunia.
“Malaikat Munkar bertugas untuk menanyai ahli kubur, khususnya orang yang cenderung memiliki amalan buruk dan dosa. Sementara itu, malaikat Munkar dan Nakir adalah malaikat yang menanyai di kubur untuk orang-orang yang memiliki banyak amalan baik daripada amalan buruknya,” jelasnya.
*Dais Z*